Saturday, October 10, 2009

<3AYAH&IBU<3

slm sume....
terase rndu gle nk update blog nie...
ntah lar ek....
skrg persaan sye bercmpur baur....
tensyen..sedih..rndu...benci...syg...
stiap hri mengalir air mata..
npe????
sbb sye tnsion kt pasum..x thn...
stiep detik terfkir nk quit pasumm...
ahhh!!!!
tp bile igt sal ibu ngn ayah..
aq trpakse kuatkn semangat...

IBU AYAH DGR LAH LUAHAN HATI ANAK MU YG SERING MELUKAKAN HATI MU..

ibu,
klau k long x mmpu bg ape yg ibu nak...
k long mnx ampun...
sian ibu...mengharap kejayaan dkt k long y
x prnh bahagiakn ibu

ayah,
k long mnx maap...
slame nie..ap yg k lng nk ayah msti bg...
tp...
ap yg ayah dpt dr k long??
x d pape..
skali lg k long mnx ampun...

Ya Allah..
kau ampunkanlah dose ibu dan ayah ku ini...
berikanlah dan tunaikan permintaan mereka..
kerna aq x mmpu bg ap yg mereka mahu...

..................mlm nie aq rndu sgt kt ayah ngn ibu..................
.....x twu lah npe,tp aq sgt syg kt dorg......

Ramadhan????

“Jangan buru-buru kau gulung sajadahmu,
meski Ramadhan kan berlalu
karena ibadah tak kenal waktu”

Banyak cara menyentil hati. Seperti kata-kata diatas. Adalah sebuah petikan kalimat dari seorang desain grafis dari Jogjakarta bernama Budi Yuwono. Gambaran lengkapnya, dalam sebuah karya desain grafisnya, digambarkan sebuah sajadah yang digulung, lalu dituliskan petikan kata-kata itu. Sederhana, tapi sanggup membuat kita bercermin lagi tentang ibadah yang selama ini kita jalankan.

Seperti kenyataan yang ada, setiap bulan ramadhan masjid-masjid begitu ramai. Orang tua, remaja, anak-anak begitu riuh. Tah hanya saat menjelang buka puasa tiba. Orang-orang juga begitu bersemangat dalam menjalankan ibadah sholat taraweh bersama, mendengarkan kultum dengan semangat. Bahkan, di pagi haripun mereka berbondong-bondong menunaikan shalat subuh bersama di masjid. Pandangan yang, subhanallah.

Wajah demikian memang jarang, bahkan tak kita temukan di bulan selain ramadhan. Saat subuh tiba misalnya, masjid-masjid begitu sepi. Kalaupun ada yang sholat berjamaah bersama, tentu tak seramai di bulan ramadhan seperti sekarang ini. Namun, pemandangan selanjutnya, semakin mendekati lebaran, masjid masjid kembali seperti semula, menjadi sepi seperti biasanya.

Jangan Gulung Sajadahmu...

Apa yang engkau rasakan ketika membaca tiga kata itu? Saya kira, bagi mereka, khususnya seorang muslim yang taat, akan merasa tak enak hati, merasa begitu tersindir hatinya ketika menyadari bahwa kenyataannya, ibadah dan laku kebaikan yang dilakukan kian menyurut.

Memang tiga kata itu, “Jangan Gulung Sajadahmu” semacam kiasan. Agar, kita tak lekas menyudahi amal kebaikan dan kebajikan kita seperti yang kita kerjakan selama bulan ramadhan. Begitu juga, amalan-amalan yang kita kerjakan dengan sepenuh khusuk. Contoh kecil saja, mungkin di hari biasa kita malas untuk sholah berjamaah, di bulan ramadhan kita mendadak rajin sholat berjamaah. Akankah kebiasaan ini akan lekas kita tinggalkan?

Pesan kecil dari semua ini, jangan lekas kita sudahi kebiasaan baik ini. Biarkan sholat berjamaah menjadi kebiasaan bagi selama 11 bulan berikutnya. Begitu juga misalnya kebiasaan untuk berusaha sabar dan menahan amarah. Lihat saja, di bulan ramadhan, pengendara mobil maupun motor di ibukota lumayan sabar dan berhasil menahan amarah. Ketika mobil atau motornya diserempet orang, biasanya mereka akan maklum adanya. Oh, alangkah indahnya ketika hal demikian juga berlaku pada hari selain ramadhan.

Kini, lebaran sudah diujung mata. Tradisi khas orang Indonesia, mereka yang berada di perantauaan berbondong-bondong pulang ke kampung masing-masing. Saling bersilaturahmi, saling melepas rindu, saling berbagi cerita. Bersyukur mereka yang bisa menikmatinya, sebab banyak orang yang terpaksa menahan rindu, berteman kesepian. Tidak bisa pulang ke kampung karena berbagai hal. Uang yang tak cukup, pekerjaan yang masih menumpuk, tak kebagian tiket dsb.

Yang pasti, setelah kita disentil dengan sebaris kata karya seorang desainer grafis itu, membuat kita seharusnya malu diri. Sungguh, dia sebenarnya telah menjadi juru penyampai kebaikan, walau dengan satu “ayat” tapi sanggup membuat kita berkaca, membuat kita bercermin.

Bulan ramadhan sesungguhnya bulan penggemblengan. Hasilnya, tentu akan terlihat pada sebelas bulan berikutnya. Apakah kita akan lebih rajin beribadah? Apakah kita akan lebih giat lagi berderma? Apakah kita akan lebih peduli pada kaum yang kekurangan? Apakah kita akan lebih rajin lagi menabur kebaikan?


“Jangan Gulung Sajadahmu”...

Atas salah kata
Khilaf tanpa sengaja
Mohon maaf atas semuanya
Semoga Allah selalu memberkahi
Dan meridhoi kita

SELAMAT BERHARI RAYA

Jakarta, akhir Ramadhan 2009

<<3ikrar cinta<<3

"Katakanlah, 'sesungguhnya solatku, ibadahku,
hidupku, matiku hanya untuk Allah. Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu baginya. Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku
dan aku adalah orang yang pertama2 menyerahkan diri (kepada Allah)"
[Al Anaam: 162-163]
tiap hari, lebih dari 5 kali, berikrar.melafazkan ikrar cinta dihadapanNya. Meluahkan pengabdian diri padaNya.
Setiap saat, aku bermohon padaNya, agar dikurniakan yang terbaik dalam hidup. Dipertemukan dengan sahabat2 yang mampu mengubah diri kearah yang lebih baik.
Aku juga berdoa, disatukan dengan insan yang dapat menerima diriku dan membantuku dijalan Allah. Seperti pesan sahabatku, 'nama dia dah tertulis di Luh Mahfuz. cuma kita yang mampu mencorak keperibadian dia. BerDOAlah!'. Wanita yang soleh untuk lelaki yang soleh
Tidak dilupa juga kepada keluarga, saudara mara. Agar dikumpulkan bersama didalam rahmahNya. Doaku agar babah dan mamaku dipanjangkan umur. Diberi kesihatan. Diberi kekuatan diri. Untuk meneruskan jihad mereka.
Aku bermohon kepada Allah.
Agar digolongkan bersama ghuraba'. yang walau terasing di dunia ini. tetapi mampu membangkitkan kembali Agama Allah dimuka bumi ini. Masih belum terlambat, untuk mengukir sejarah!
Di suatu masa lalu:
Makcik: 'name anak ni siapa?'
Saya: ' Nawal Saudah,makcik.'
Makcik: 'amboi, bukan main lagi nama. maksudnya apa?'
Saya: ' Nawal tu hadiah atau pemberian. Saudah tu kebahagiaan.'
Makcik: 'hadiah kebahagiaan lah eh. Amiinnn..... Eh Saudah tu tak silap makcik, nama isteri
nabi Muhammad kan?'
Saya: 'ha ah.. ^_^'
Makcik: 'makcik mcm pernah dgr psl Saudah,isteri Rasulullah tu. Ape2pun, makcik doa Nawal
jadi sekuat isteri Rasulullah tuh eh....'
Saya: 'tq makcik..'
++ Terdetik: Alangkah indahnya hidup bersama Rasulullah!++
wassalam.

<<<<>>>>