Tuesday, October 20, 2009

emmmm....da bpe hri aq x leh stdy......tension...mcm2 y ggu pale otak aq nie...huh~
npe tah....hati x tng...mate asyek ngantok...mcm2 r....
Ya Allah, bntulah hmbe mu y hina nie...mghdpi sme dugaan..cabrn hdup didunia
y hnye persnghn bg manusia...
jgn lar kau lalaikn aq
dgn nikmat dunia....bntulah hmba mu ke jln mu yg lurus..

Saturday, October 10, 2009

<3AYAH&IBU<3

slm sume....
terase rndu gle nk update blog nie...
ntah lar ek....
skrg persaan sye bercmpur baur....
tensyen..sedih..rndu...benci...syg...
stiap hri mengalir air mata..
npe????
sbb sye tnsion kt pasum..x thn...
stiep detik terfkir nk quit pasumm...
ahhh!!!!
tp bile igt sal ibu ngn ayah..
aq trpakse kuatkn semangat...

IBU AYAH DGR LAH LUAHAN HATI ANAK MU YG SERING MELUKAKAN HATI MU..

ibu,
klau k long x mmpu bg ape yg ibu nak...
k long mnx ampun...
sian ibu...mengharap kejayaan dkt k long y
x prnh bahagiakn ibu

ayah,
k long mnx maap...
slame nie..ap yg k lng nk ayah msti bg...
tp...
ap yg ayah dpt dr k long??
x d pape..
skali lg k long mnx ampun...

Ya Allah..
kau ampunkanlah dose ibu dan ayah ku ini...
berikanlah dan tunaikan permintaan mereka..
kerna aq x mmpu bg ap yg mereka mahu...

..................mlm nie aq rndu sgt kt ayah ngn ibu..................
.....x twu lah npe,tp aq sgt syg kt dorg......

Ramadhan????

“Jangan buru-buru kau gulung sajadahmu,
meski Ramadhan kan berlalu
karena ibadah tak kenal waktu”

Banyak cara menyentil hati. Seperti kata-kata diatas. Adalah sebuah petikan kalimat dari seorang desain grafis dari Jogjakarta bernama Budi Yuwono. Gambaran lengkapnya, dalam sebuah karya desain grafisnya, digambarkan sebuah sajadah yang digulung, lalu dituliskan petikan kata-kata itu. Sederhana, tapi sanggup membuat kita bercermin lagi tentang ibadah yang selama ini kita jalankan.

Seperti kenyataan yang ada, setiap bulan ramadhan masjid-masjid begitu ramai. Orang tua, remaja, anak-anak begitu riuh. Tah hanya saat menjelang buka puasa tiba. Orang-orang juga begitu bersemangat dalam menjalankan ibadah sholat taraweh bersama, mendengarkan kultum dengan semangat. Bahkan, di pagi haripun mereka berbondong-bondong menunaikan shalat subuh bersama di masjid. Pandangan yang, subhanallah.

Wajah demikian memang jarang, bahkan tak kita temukan di bulan selain ramadhan. Saat subuh tiba misalnya, masjid-masjid begitu sepi. Kalaupun ada yang sholat berjamaah bersama, tentu tak seramai di bulan ramadhan seperti sekarang ini. Namun, pemandangan selanjutnya, semakin mendekati lebaran, masjid masjid kembali seperti semula, menjadi sepi seperti biasanya.

Jangan Gulung Sajadahmu...

Apa yang engkau rasakan ketika membaca tiga kata itu? Saya kira, bagi mereka, khususnya seorang muslim yang taat, akan merasa tak enak hati, merasa begitu tersindir hatinya ketika menyadari bahwa kenyataannya, ibadah dan laku kebaikan yang dilakukan kian menyurut.

Memang tiga kata itu, “Jangan Gulung Sajadahmu” semacam kiasan. Agar, kita tak lekas menyudahi amal kebaikan dan kebajikan kita seperti yang kita kerjakan selama bulan ramadhan. Begitu juga, amalan-amalan yang kita kerjakan dengan sepenuh khusuk. Contoh kecil saja, mungkin di hari biasa kita malas untuk sholah berjamaah, di bulan ramadhan kita mendadak rajin sholat berjamaah. Akankah kebiasaan ini akan lekas kita tinggalkan?

Pesan kecil dari semua ini, jangan lekas kita sudahi kebiasaan baik ini. Biarkan sholat berjamaah menjadi kebiasaan bagi selama 11 bulan berikutnya. Begitu juga misalnya kebiasaan untuk berusaha sabar dan menahan amarah. Lihat saja, di bulan ramadhan, pengendara mobil maupun motor di ibukota lumayan sabar dan berhasil menahan amarah. Ketika mobil atau motornya diserempet orang, biasanya mereka akan maklum adanya. Oh, alangkah indahnya ketika hal demikian juga berlaku pada hari selain ramadhan.

Kini, lebaran sudah diujung mata. Tradisi khas orang Indonesia, mereka yang berada di perantauaan berbondong-bondong pulang ke kampung masing-masing. Saling bersilaturahmi, saling melepas rindu, saling berbagi cerita. Bersyukur mereka yang bisa menikmatinya, sebab banyak orang yang terpaksa menahan rindu, berteman kesepian. Tidak bisa pulang ke kampung karena berbagai hal. Uang yang tak cukup, pekerjaan yang masih menumpuk, tak kebagian tiket dsb.

Yang pasti, setelah kita disentil dengan sebaris kata karya seorang desainer grafis itu, membuat kita seharusnya malu diri. Sungguh, dia sebenarnya telah menjadi juru penyampai kebaikan, walau dengan satu “ayat” tapi sanggup membuat kita berkaca, membuat kita bercermin.

Bulan ramadhan sesungguhnya bulan penggemblengan. Hasilnya, tentu akan terlihat pada sebelas bulan berikutnya. Apakah kita akan lebih rajin beribadah? Apakah kita akan lebih giat lagi berderma? Apakah kita akan lebih peduli pada kaum yang kekurangan? Apakah kita akan lebih rajin lagi menabur kebaikan?


“Jangan Gulung Sajadahmu”...

Atas salah kata
Khilaf tanpa sengaja
Mohon maaf atas semuanya
Semoga Allah selalu memberkahi
Dan meridhoi kita

SELAMAT BERHARI RAYA

Jakarta, akhir Ramadhan 2009

<<3ikrar cinta<<3

"Katakanlah, 'sesungguhnya solatku, ibadahku,
hidupku, matiku hanya untuk Allah. Tuhan semesta alam.
Tiada sekutu baginya. Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku
dan aku adalah orang yang pertama2 menyerahkan diri (kepada Allah)"
[Al Anaam: 162-163]
tiap hari, lebih dari 5 kali, berikrar.melafazkan ikrar cinta dihadapanNya. Meluahkan pengabdian diri padaNya.
Setiap saat, aku bermohon padaNya, agar dikurniakan yang terbaik dalam hidup. Dipertemukan dengan sahabat2 yang mampu mengubah diri kearah yang lebih baik.
Aku juga berdoa, disatukan dengan insan yang dapat menerima diriku dan membantuku dijalan Allah. Seperti pesan sahabatku, 'nama dia dah tertulis di Luh Mahfuz. cuma kita yang mampu mencorak keperibadian dia. BerDOAlah!'. Wanita yang soleh untuk lelaki yang soleh
Tidak dilupa juga kepada keluarga, saudara mara. Agar dikumpulkan bersama didalam rahmahNya. Doaku agar babah dan mamaku dipanjangkan umur. Diberi kesihatan. Diberi kekuatan diri. Untuk meneruskan jihad mereka.
Aku bermohon kepada Allah.
Agar digolongkan bersama ghuraba'. yang walau terasing di dunia ini. tetapi mampu membangkitkan kembali Agama Allah dimuka bumi ini. Masih belum terlambat, untuk mengukir sejarah!
Di suatu masa lalu:
Makcik: 'name anak ni siapa?'
Saya: ' Nawal Saudah,makcik.'
Makcik: 'amboi, bukan main lagi nama. maksudnya apa?'
Saya: ' Nawal tu hadiah atau pemberian. Saudah tu kebahagiaan.'
Makcik: 'hadiah kebahagiaan lah eh. Amiinnn..... Eh Saudah tu tak silap makcik, nama isteri
nabi Muhammad kan?'
Saya: 'ha ah.. ^_^'
Makcik: 'makcik mcm pernah dgr psl Saudah,isteri Rasulullah tu. Ape2pun, makcik doa Nawal
jadi sekuat isteri Rasulullah tuh eh....'
Saya: 'tq makcik..'
++ Terdetik: Alangkah indahnya hidup bersama Rasulullah!++
wassalam.

<<<<>>>>

Saturday, October 3, 2009

Uni Malaya

dpn bilik tutorial
pkai bju rye...

jnji ngan dak2 tutorial


sob....sob...

Waktu bersama kelahiran seorang bayi dihiasi tangisan. Nyaring berkumandang menghiasi telinga si ibu. Merekah tersenyum hatinya gembira, penawar sakit dan lesu pejuangannya dengan maut. Lalu mulailah sebuah kehidupan yang baharu di dunia ini dengan lambakan risiko pahit dan kejam kehidupan ini, bercucurkan darah dan titisan air mata.
Air mata adakalanya penyubur hati, penawar duka. Adakalanya buih kekecewaan yang menhimpit perasaan dan kehidupan. Air mata seseorang manusia hanyalah umpama air kotor di perlimpahan. Namun setitis air mata yang jatuh kerana takut kepada Allah persis permata indah gemerlap terpancar dari segala arah dan penjuru. Penghuni Syurga ialah mereka yang banyak mencucurkan air mata demi Allah dan Rasul-Nya bukan semata - mata kerana harta dan pangkat dunia.Pencinta dunia menangis kerana dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis kerana dunia yang datang. Alangkah sempitnya kuburku, keluh seorang batil. Alangkah sedikitnya hartaku, kesal si hartawan, pemuja dunia.Dari mata yang mengitai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air kekecewaan kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalir air mata keinsafan berharap akan kemenangan, serta rindu akan Rasul-Nya.
Penghuni Syurga itulah orang - orang yang menang..
(Al - Hasyr : 20)Tangisan adalah basahan hidup. Justeru: Hidup dimulakan dengan tangisan, dicela oleh tangisan dan diakhiri dengan tangisan.Manusia sentiasa dalam dua tangisan.
Sabda Rasulullah S.A.W,
Ada dua titisan yang ALLAH cintai, pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh kerana takutkan Allah..Nabi Muhammad S.A.W bersabda lagi,
Tangisan seorang pendosa lebih Allah cintai daripada tasbih seorang wali..Oleh karena itu berhati-hatilah dalam tangisan, kerana ada tangisan yang akan mengakibatkan diri menangis lebih lama sepanjang masa dan ada juga tangisan yang membawa bahagia untuk selama-lamanya. Seorang pendosa yang menangis kerana dosa adalah lebih baik daripada seorang 'abid yang berangan-angan tentang Syurga mana kelak ia akan bertakhta.
Nabi S.A.W bersabda,
Kejahatan yang diiringi oleh rasa sedih, lebih Allah sukai dari suatu kebaikan yang menimbulkan rasa takabbur..Ketawa..
Ketawa yang berlebihan tanda lalai dan kejahilan. Ketawa seorang ulama, hilang ilmu, hilang wibawanya. Ketawa seorang jahil, semakin keras hati dan perasaannya.Nabi Muhammad S.A.W bersabda,
Jika kamu tahu apa yang aku tahu nescaya kamu banyak menangis dan sedikit ketawa..Seorang hukama pernah bersyair,
Aku heran dan terperanjat,melihat orang ketawa kerana perkara-perkara yang akan menyusahkan lebih banyak daripada perkara yang menyenangkan..Para salafussoleh menangis walau banyak amalannya, takut-takut tidak diterima ibadahnya, namun bagaimana dengan kita, kita hanya ketawa walaupun sedar diri kosong daripada amalan.
Lupakah kita...???Nabi S.A.W pernah bersabda,
Siapa yang berbuat dosa dalam ketawa, akan dicampakkan ke neraka dalam menangis..Kita sentiasa gembira jika apa yang kita idamkan tercapai. Kita menangis kalau apa yang kita cita-citakan terabai. Nikmat disambut ria, kedukaan menjemput duka.
Namun, Allah S.W.T telah berfirman,
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, pada hal ianya amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui..
(Al - Baqarah : 216)
Bukankah Nabi kita pernah bersabda,
Neraka dipagari nikmat, syurga dipagari bala..Menangislah wahai diri, agar senyumanmu banyak di kemudian hari. Kerana engkau belum tahu, nasibmu dihisab kanan atau dihisab kiri. Di sana, lembaran sejarahmu dibuka satu persatu, menyemarakkan rasa malu berabad-abad lamanya bergantung kepada syafa'at Rasulullah S.A.W. Kenangilah, sungai-sungai yang mengalir itu banjiran air mata Nabi Adam yang menangis bertaubat, maka suburlah dan sejahteralah bumi kerana diterima taubatnya.
Menangislah seperti Saidina Umar yang selalu memukul dirinya seraya berkata,
Kalau semua masuk ke dalam syurga kecuali seorang, aku takut akulah orang itu..Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila ditanya,
Kenapa engkau menangis?Aku tidak mempunyai anak lagi untuk saya kirimkan berjuang ke medan Perang..
Menangislah sebagaimana Ghazwan yang tidak sengaja terpandang wanita rupawan. Diharamkan matanya dari memandang ke langit seumur hidup, lalu berkata,"
Sesungguhnya engkau mencari kesusahan dengan pandangan itu..Ibnu Masud r.a.berkata,
Seorang yang mengerti Al-Qur'an dikenali waktu malam ketika orang lain sedang lenak tidur, dan waktu siangnya ketika orang lain tidak berpuasa, sedihnya ketika orang lain sedang bergembira dan tangisnya di waktu orang lain tertawa. Diamnya di waktu orang lain berbicara, khusuknya di waktu orang lain berbangga. Seharusnya orang yang mengerti Al-Qur'an itu tenang, lunak dan tidak boleh menjadi seorang yang keras, kejam, lalai, bersuara keras dan marah..Tanyailah orang-orang soleh mengapa dia tidak berhibur,
Bagaimana hendak bergembira sedangkan mati itu di belakang kami, kubur di hadapan kami, kiamat itu janji kami, neraka itu memburu kami dan perhentian kami ialah Allah S.W.T..Menangislah saudara saudari di sini, sebelum kita menangis di sana..
WaLlahu a'lam..